Rabu, 27 Oktober 2010

ELOKSWARA: SYAIR RENUNGAN Ramadhan-Syawal

ELOKSWARA: SYAIR RENUNGAN Ramadhan-Syawal: "Hm...ada catatan kecil yang terlupakan untuk kucantumkan disini,yaitu sebuah renungan kecilku saat kegiatan puasa di bulan Ramadhan1431 Hham..."

PESAN TUAN ------- karya IBU SYAIR

( inspired from TUNJUK  AJAR  MELAYU: Tenas Effendi)

Wahai Tuan dengarlah pesan  ....do oi ondek  oi
Hidup mulia memikul beban  ....do oi ondek oi
Beban tua menahan ragam gim  gim gim
Beban muda menanggung patuh, tuh tuh tuh
Pap pao
Do oi ondek  oi

Beban bijak membuka hati  do  oi ondek  oi
Beban ilmu membuka fikir  do  oi ondek  oi
Beban tahu menahan tanya nya nya nya
Beban kuat tempat bersandar  dar dar dar
Pap pao 
Do oi ondek oi
Pap pao 
Do oi ondek oi 
Pap pao
Do oi ondek oi

*****SELESAI*****

Ini adalah gubahan gaya saya ,
dengan tetap menaruh rasa hormat dan
takzim nan mendalam tanpa menggeser filosofi
mendasar dari syair tuntunan yang dinukil dari
(buku primbon)TUNJUK AJAR MELAYU
karya pamanda H.Tenas EFendi, seorang budayawan
Melayu Riau. Saya benar-benar terkesan menelusuri
tulisan beliau, tercenung lalu tertunduk lama tatkala
membacanya, lalu mengheningkan diri untuk merenungkan filosofinya.
Beberapa hari kemudian, nada-nada tertentu bermain indah di kepala saya,
maka sayapun menempelkan nada itu pada syair yang saya
beri judul "PESAN TUAN" di atas. Kemudian saya dendangkan di depan
anak-anak "Kecambah School" di lembaga kami. Mulai dari guru,orang tua
murid hingga anak didik menyukainya.Alhamdulillah pada acara peringatan Hari Anak 
Nasional tingkat propinsi Riau tahun 2006, syair lagu ini ditampilkan di
Gedung Daerah - komplek kediaman Gubernur Propinsi Riau
berserta dengan koreo-nya.
Ah, lucu sekali anak-anak di kala itu.
Meski mereka belum faham benar filosofi kata-kata di dalamnya,
setidaknya orangtua mereka ( masyarakat ) dapat menangkapnya dengan baik.
Kesan mereka, hm...it's surprised. Lama sekali tak mendengar petuah
lewat syair -syair tua, kekayaan budaya kita.  

Yap, thanks God. Alhamdulillah....

Minggu, 24 Oktober 2010

Elokkan lah...... Just make it kindly......

Sahabat,Mari Kita Elokkan diri....

Karena sesungguhnya hanya keelokanlah yang didamba setiap insan, setiap makhluk di bumi nan telah dielokkan Sang Pencipta, Allah The Great Creator.Allah Sang Maha Pencipta.
Kembali, saatnya kini untuk kita semua "meng-ELOKKAN SUARA, lalu SUARAKAN NAN ELOK."

Siapapun Anda, selama anda menyukai barang-barang nan elok, rupa nan elok, rumah nan elok, mobil dan perkakas nan elok,apapun bahkan angan-angan nan elok, maka tak dapat ditawar lagi kembali, segera bisikkan ke dalam nurani kita, perlahan saja,bahwa kita adalah para pecinta keelokan. Let's say it clearly. Mari ucapkan dengan jelas, bening bak kaca. ".........  KITA AKAN MENGELOKKAN SUARA KITA, LALU MENYUARAKAN NAN ELOK ".

 Lho, itu yang sedang duduk di pojok,kok jadi manyun begitu ?  Atau itu , yang pakai baju tebal berlapis-lapis ( karena kedinginan kali ya ) kok malah senyam-senyum plus manggut-manggut? Paham atau hampa?

Begini ceritanya,kan memang tak ada,kan di antara kita yang wanti-wanti berpesan kepada kerabatnya ataupun temannya agar memberikan barang terburuknya untuk kita? Atau memilihkan gulai ayam yang terbasi untuk makan siang anaknya & seluruh anggota keluarganya? Hayo...kalau sudah on the right track, dah di jalur yang tepat , ya kan tinggal melanjutkan perjalanan,kan? Jadi ya it is very simple, engkau sudah benar saudaraku, saat senag berpakaian rapi_ that's ELOK ; saat suka makanan yang sehat bergizi, apalagi masih segar-segar,buatan sendiri ( atau dibuat oleh mereka yang "in-granted" dijamin kredibilitasnya,karena ngerti betul aspek halal en toyib. Pokoknya ndak neko-neko lah. benar-benar makanan bergaransi)_that is ELOK. For you and your family and also for this country. Untuk dirimu & keluargamu serta untuk negara ini. Itulah keelokan yang telah engkau pelihara dengan cukup baik. Nah, bukankah tinggal keep going on the track ? Melanjutkan jurnalmu di jalur yang tepat itu ? Makanya, orang-orang yang sudah berad di jalur elok, lalu di tengah perjalannya ia tersilaukan oleh hal lain, padahal itu AMAT TIDAK ELOK, kenyataannya akan tersiksa sendiri oleh keputusannya yang KELUAR DARI KEELOKAN SEJATI DIRINYA.

Gampangnya,coba putar saja kembali memori kita tentang berita tabrakan dua kereta api kelas atas di negeri ini beberapa waktu lalu ( ada yang masih ingat KA apa saja itu? Bantu saya,ya..) . kata orang Suroboyo, " Iku rak yo, sebape metu soko jalure,to ?" Itu kan karena keluar dari jalurnya,kan? Mengambil jalur pihak lain, tanpa izin terlebih dahulu. Wah, astagfirullah.... ampun Tuhan. Memang apapun itu, jika keluar dari keelokannya..... Alamak, manalah sanggup !

welcome to our voice : Elok Swara

Alhamdulillah, akhirnya kami berkesempatan untuk membuat blog ELOK SWARA yang bertujuan untuk siapa saja yang menginginkan suaranya menjadi elok dan  menyuarakan nan elok.
Pokoknya disini kita dapat berbagi apa saja, sepanjang itu elok, elok dan elok untuk bangsa ini dan semesta raya. Amin.